Dalam laga final leg pertama Piala AFF 2010 antara Malaysia kontra Indonesia di Stadion Bukit Jalil (26/12/2010), beberapa kali terlihat pemain tim Merah Putih mendapatkan sorotan sinar laser berwarna hijau.
Puncak dari gangguan sinar laser ini terjadi di awal babak kedua, di mana wasit sempat menghentikan pertandingan setelah anak buah Alfred Riedlcomplain atas gangguan laser yang terus menerus.
Ancaman laser menjadi sesuatu yang menjadi perhatian dari kubu Indonesia sebelum laga ini. Ini berdasar dari pengalaman pemain Vietnam yang mengalami insiden serupa saat menghadapi Harimau Malaya di babak semifinal.
Soal laser dokter Zahimi Chik, seorang optometris dari Malaysia, berpendapat bahwa laser tersebut bukan sesuatu yang bisa mempengaruhi pandangan dan juga tak berbahaya.
Optometris sendiri berarti profesi yang berkaitan dengan kesehatan mata, yang mencakup masalah penglihatan, sistem penglihatan, dan sistem pemrosesan informasi dari mata oleh manusia. Seorang optimetris memiliki kualifikasi untuk melakukan diagnosa dan melakukan tindakan terhadap penyakit mata seperti infeksi dan glaukoma.
"Sinar laser dari pointer tersebut, yang digunakan oleh banyak orang saat ini, tidak berbahaya kecuali dari jarak dekat," jelas Zahimi seperti dikutip dari kantor berita Malaysia Bernama,Senin (27/12/2010) sore WIB.
Zahimi mengatakan bahwa dirinya tidak yakin ada penonton yang membawa alat laser berbahaya ke dalam stadion.
"Untuk memiliki alat yang bias memancarkan sinar laser yang berkekuatan tinggi, Anda harus mengeluarkan jutaan ringgit. Jadi tidak mungkin bagi penonton bisa membawa masuk alat laser yang bisa mempengaruhi pandangan," ujar dia
Laser Tidak Berbahaya
Posted by Maulana Sp
3:10 AM, under |
0
komentar
Kuala Lumpur - Seorang optometris Malaysia berpendapat bahwa laser yang menyorot pemain Indonesia tidak mempengaruhi pandangan pemain dan tak berbahaya. Apa alasannya?
detik.com
0 Responses So Far:
Sob,boleh gak kalo gw minta komentar kalian?